Sebenarnya janin di dalam kandungan Cathy adalah milik putrinya Shannon. Shannon dan suaminya, dipastikan sulit mendapatkan anak sendiri karena terdapat masalah di kandungan Shannon.
Mengetahui hal ini, Cathy -ibu tiga anak dan nenek enam cucu ini- menawarkan diri menjadi "ibu" untuk calon cucunya itu.
"Saya merasa sedih atas masalah yang dihadapi putri saya dan suaminya. Saya hanya berpikir, saya hanya menyediakan sembilan bulan hidup saya dan mereka akan memiliki anak seumur hidup. Saya pikir itu bukan pekerjaan berat," ujar Cathy.
Sementara itu, pakar di Pusat Kesuburan Medis Universitas Northern California, Michael Murray mengatakan meski ada sejumlah kasus di mana seorang ibu menyediakan kandungannya sebagai tempat janin putri mereka, namun sebenarnya ini bukanlah cara yang dianjurkan komunitas medis.
"Biasanya teman dekat atau kakak yang melakukan ini. Perempuan berusia di atas 45 tahun biasanya tak cukup sehat secara fisik," kata Murray.
"Kehamilan bagi perempuan yang berusia tua jauh lebih berisiko. Komplikasi kesehatan paling kerap terjadi adalah tekanan darah tinggi, diabetes dan kelahiran prematur," tambah Murray.
Namun, Cathy sudah siap menerima semua risikonya. Meskipun dia mengakui kehamilannya kali ini tidak semudah dahulu, sejauh ini Cathy belum mengeluhkan apapun.
"Ini membutuhkan proses panjang dan melibatkan banyak obat kesuburan untuk kami berdua. Namun di akhirnya nanti semuanya ini akan terbayar," kata Cathy.
Cathy mengatakan dia kini hanya mempersiapkan diri jika waktu kelahiran cucunya itu tiba.
"Saya belum tahu akan merasa seperti apa. Apakah saya akan merasa kehilangan dia, saya tak tahu harus merasa seperti apa," kata Cathy.
Yang jelas, Shannon sudah mempersiapkan sebuah nama untuk bayi itu, Zoey Hope Catherine. Nama Catherine diambil dari nama lengkap Cathy untuk menghormati perjuangan sang ibu.
